MENGHADAPI MASA PANDEMI COVID-19 BERKEPANJANGAN DENGAN RESILIENSI - Barno Suud

Situs Pribadi Barno Suud. Berisi Ilmu Pengetahuan (Knowledge), Planologi (Perencanaan Wilayah dan Kota), Teknik Lingkungan, GIS (Geographic Information System), Agama Islam, Lagu Islam, Sharing Perjuangan, Romance, Bisnis, Traveling, Jasa Pembuatan Peta Digital, Serta artikel bermanfaat lainnya.


Breaking

Home Top Ad

Jangan biarkan Rezeki & Ilmumu hanya untuk dirimu Sendiri . . . !!!

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Wednesday, March 03, 2021

MENGHADAPI MASA PANDEMI COVID-19 BERKEPANJANGAN DENGAN RESILIENSI

oleh :
Nurullia Hanum Hilfida, S.Kep., Ns.
Mahasiswa Magister Keperawatan Universitas Airlangga
Perawat Rumah Sakit Pendidikan Gigi dan Mulut, Universitas Airlangga

Foto Nurullia Hanum Hilfida ketika di Jepang sebelum Masa pandemi Covid-19

Pandemic Covid-19 saat ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental. Masyarakat dunia khususnya di Indonesia dalam menghadapi tatanan perubahan kehidupan social cukup signifikan, seperti pembatasan kegiatan social, pengurangan jumlah karyawan, anjuran bekerja di rumah hingga sekolah online (daring). Hal tersebut, tidak mudah bagi sebagian orang, tak jarang hal ini menjadi penyebab banyak orang mengalami permasalahan kesehatan mental seperti peningkatan kecemasan, stress yang berefek pada perilaku yang tidak produktif, serta tekanan yang dihadapi masyarakat dapat menimbulkan beberapa penyakit, dan kehawatiran dalam penyebaran serta penularan virus dimana-mana. Resiliensi menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh masyarakat sebagai benteng ketahanan diri di tengah kondisi pandemic saat ini. Apa itu resiliensi? Resiliensi merupakan kemampuan individu dalam beradaptasi secara efektif dan positif sebagai strategi untuk menghadapi kesulitan hidup.

Menurut Mohamed et al, 2019, terdapat 7 aspek yang dapat menjadi pembentuk resiliensi suatu individu, antara lain:

  1. Regulasi emosi, merupakan keadaan untuk tetap tenang dan focus dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah
  2. Pengendalian impuls, kemampuan individu dalam mengontrol dorongan, keinginan, dan tekanan yang muncul dalam diri individu. Contoh: mengontrol diri untuk tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan mendesak, membiasakan diri untuk memakai masker saat keluar rumah, dan menjaga jarak di tempat umum
  3. Sikap optimis, sebagai bentuk keyakinan bahwa individu dapat menyelesaikan masalahnya dan melewati kondisi terberatnya
  4. Empati, merupakan kemampuan individu untuk memahami tanda-tanda emosional dan psikologis orang lain. Contoh: memperhatikan kondisi orang terdekat, keluarga, teman dan menjaga komunikasi dengan baik
  5. Kemampuan analisis masalah, kemampuan individu untuk mengidentifikasi penyebab permasalahan yang dihadapi
  6. Efikasi diri, merupakan keyakinan bahwa individu mampu memecahkan masalah yang dialami dan mencapai kesuksesan
  7. Peningkatan aspek positif, kemampuan individu untuk memaknai permasalahan yang dihadapi sebagai kekuatan di masa mendatang. 

Selain itu, aspek spiritual dalam hal ini perlu ditambahkan yaitu dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan meningkatkan ibadah, berdzikir, husnudzon (positive thinking), banyak bersyukur, sabar, ikhlas dan tawakkal serta tidak mudah menyerah dalam kondisi apapun. Semoga kita senantiasa mendapat lindungan dari Allah SWT dan diberikan kesehatan fisik dan mental, dan pandemic Covid-19 segera berakhir. Aamiin yaa robbal alamiin.

Salam Sehat 😊

Jangan lupa bahagia ☺


Referensi :

Mohamed, M. A., Chen, T., Su, W., & Jin, T. (2019). Proactive Resilience of Power Systems Against Natural Disorders: Literature Review. IEEE Access, 7, 163778-163795. https://doi.org/10.1109/ACCESS.2019.2952362


No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here