Terharu lamaran dengan Bidadari Shalihah (Tenaga Medis,Tendik di Kampus Ternama, dan ternyata seorang Hafidzah) - Barno Suud

Situs Pribadi Barno Suud. Berisi Ilmu Pengetahuan (Knowledge), Planologi (Perencanaan Wilayah dan Kota), Teknik Lingkungan, GIS (Geographic Information System), Agama Islam, Lagu Islam, Sharing Perjuangan, Romance, Bisnis, Traveling, Jasa Pembuatan Peta Digital, Serta artikel bermanfaat lainnya.


Breaking

Home Top Ad

Jangan biarkan Rezeki & Ilmumu hanya untuk dirimu Sendiri . . . !!!

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Wednesday, April 15, 2020

Terharu lamaran dengan Bidadari Shalihah (Tenaga Medis,Tendik di Kampus Ternama, dan ternyata seorang Hafidzah)



Foto Ketika Moment Spesial 02-02-2020. Lamaran dengan Bidadari Shalihah 


Bismillaahirrahmaanirrahiiiim 
Alhamdulillah inilah momen spesial 0202 2020. Yang bikin deg-degan😊 Dimana pada tanggal cantik 02-02-2020 sebagai Langkah awal. One step closer 😊 
Alhamdulillah momen spesial bersama seorang Bidadari shalihah yang dikirim oleh ALLAH SWT dengan skenario yang sangat indah tanpa pacaran berlalu lancar. Seorang tenaga medis, Ustadzah muda dan ternyata juga seorang Hafidzah. 
Terima kasih kepada orang-orang/pihak yang sudah membantu. Dan orang-orang yang sudah mendoakan baik lewat langsung maupun lewat dumay. Semoga dibales oleh ALLAH SWT. Aamiin3x Ya Robbal’alamiin. 
Sungguh rasa syukur yang tak terhingga. Peristiwa mengharukan dan membahagiakan. Diiringi dengan shalawat. mahallul Qiyam. Dimana dihadiri keluarga besar, Ortu angkatku juga. 
Dihadiri pula oleh Para Kiai, alim ulama, Ustadz Ustadzah, asatidz asatidzah, Hafidz Hafidzah, dan lain-lain. 
Ternyata kisah perjalanan menemukan cinta sejatiku menarik pula untuk diceritakan. Hehe. 
Cinta sejati yang Alhamdulillah dipersatukan dengan sosok bidadari shalihah yang hampir sempurna, Bidadari muda yang Masya Allah diberikan kelebihan oleh ALLAH SWT yang sangat luar biasa. Dipersatukan tanpa pacaran. Dijodohkan oleh Ustadz yang ngajar Tahfidz Qur’an. Setelah sekian lama tak bertemu Beliau. 
Dari Ustadz yang dulu ngajar Tahfidz Qur’an di sebuah masjid kampus tempatku meneteskan air mata saat berjuang menuntut ilmu di Kota Pahlawan. Masjid Manarul Ilmi ITS namanya. Dimana dulu aku berjuang agar tetep bisa kuliah. Yang berangkat dari enol tanpa dapat beasiswa. Dari anaknya orang miskin Ndeso yang ingin mengubah nasib. 
3 (tiga) tahun lebih aku tinggal disana. Di sebuah masjid kampus. Dimana bantu-bantu jadi tukang sapu, bantu mengelolala zakat, infaq, shadaqah dan pembangunan masjid. 
Dan dari situlah ternyata ALLAH SWT dengan skenario-Nya yang sangat indah mempersatukan kita. Ternyata kita sama-sama satu guru ngaji. Dan tidak menyangka dengan menginjakkan kaki di masjid itu aku dapat mengenal Ustadz yang ternyata menjadi perantara ALLAH SWT mempertemukanmu, Bidadari terindah, wanita yang diberikan kelebihan yang luar biasa oleh ALLAH SWT dipertemukan dengan skenario-Nya yang sangat indah. Tanpa melalui pacaran. 
Dengan izin ALLAH, suatu hari tiba-tiba aku bisa sambung sillaturrahim kembali sama Ustadz. Setelah sekian lama tak bertemu Beliau. Aku disuruh ke rumah, aku kira Ustadz ngajak bercanda katanya mau dijodohkan. Karna Ustadz biasanya dulu suka bercanda denganku, sehingga aku kurang yakin saat itu. Aku tetep datang ke rumah Beliau buat sillaturrahim itung-itung setelah sekian lama tak bertemu Beliau. 
Dan sebelum ke rumah Beliau, aku tak brani begitu saja mengiyakan perjodohan itu, karna aku merasa bukan orang baik. Dan aku yakin Ustadz pasti memilihkanku wanita baik-baik. 
Setelah ku patuhi ke rumah Beliau, ternyata Beliau beneran tidak bercanda. Ternyata kali itu sillaturrahim lain. Aku pun deg-degan ketika ke rumah Beliau. Selang beberapa menit tiba-tiba wanita yang dimaksud Ustadz datang. 
Aku bagaikan kesamber petir. Mukaku pun memerah dan menunduk malu. Aku tak berani berkutik. Aku ngobrol dengan malu-malu di dampingi Ustadz dan Bu Nyai. Aku pun tak brani menatap wajahmu. Dengan nada malu-malu aku ngomong. Pertemuan itu sungguh berbeda dengan pertemukan lainnya. Memang aku akui sebelumnya banyak orang baik yang ingin menjodohkanku dengan wanita baik-baik. Namun kali itu lain. 
Dan setelah kejadian itu ternyata malam-malam berbeda dengan malam-malam biasanya, yaitu malam-malam di mana pada masa-masa istikharah. 
Cahaya langit-langit tidak seperti biasanya. Terasa sejuk, adem ayem dan indah. Aku pun terasa lebih ringan dan bersemangat untuk menjalankan ibadah. Jadi ingat dhawuhe Pak Kiai tentang malam lailatul Qodar. Bagiku pada malam-malam itu berbeda dengan malam hari-hari biasa. Membawa aura positif. Seperti ketika bulan ramadhan. 
Aku menjadi lebih semangat beribadah. Aku sempat bingung apakah gerangan yang telah terjadi pada diri ini. Hingga di keheningan malam aku curhat kepada Sang Pemberi hidup. Ada apakah gerangan pada diri ini. YA ALLAH, Jikalau ia adalah wanita yang terbaik. Wanita yang dikirim oleh ALLAH SWT untukku berilah kelancaran. 
Aku pun pasrah dalam tangisku di keheningan malam di hadapan Sang Pencipta. Aku percaya kepada Ustadz dan aku yakin Beliau pasti memberikan yang terbaik buat murid Beliau, meskipun aku hanya murid yang istilahnya produk gagal. Aku bukanlah dari sekian murid Beliau yang berhasil. 
Aku sempat menangis dalam keheningan malam, di sebuah masjid setelah Ustadz mempertemukanku denganmu. 
“Ya ALLAH, aku tak pantas di syurga. Namun aku juga tak kuat di neraka. Aku bukanlah lelaki baik-baik”. Seperti isi syiir Abu Nawas. Itulah angan-anganku. Sebagaimana yang aku sampaikan saat Ustadz mempertemukan kita di rumah. 
Disamping menyampaikan isi syiir itu, aku juga menyampaikan bahwa “sungguh beruntung orang-orang yang diberikan kemudahan untuk menjalankan ibadah kepada-Nya dengan sungguh-sungguh. Karena di luar sana banyak orang-orang yang sangat kesulitan untuk menjalankan ibadah kepada-Nya dengan sungguh-sungguh. Namun juga banyak orang yang merugi manakala sudah diberikan akses kemudahan untuk beribadah, namun terasa berat untuk menjalankan ibadah. Misalnya betapa sulitnya dan beratnya mengangkatkan kaki ke masjid, padahal jarak ke masjid begitu dekat dan tiap waktunya adzan dengar adzan. Ada yang kesulitan bersedekah, padal harta cukup. Terasa berat ketika bersedekah”. Itulah yang ku sampaikan pada Ustadz saat mempertemukan kita. 
Semoga ALLAH SWT membalas jasa Beliau, dilimpahkan rezekinya, diparingi panjang umur, sehat selalu, sukses selalu dan barokah. Aamiin3x Ya Robbal’alamiin 
Rasa minder, deg-degan, dan sebagainya karna merasa kalah dalam segala hal. Dari semua sisi kalah jauh. Dari sisi tingkat pendidikan, finansial, kemampuan ilmu agama, bibit bebet bobot aku kalah telak :-D 
Kita bagaikan langit dan bumi. 😂 
Setelah dicritani profil tentangmu, kluarga, termasuk aktivitas kesibukannya bagiku ngeri.😂 tapi yaopo maneh. Beliau2 memotivasi agar aku tidak takut untuk tetap maju. 😂 😂 
Bagaimana tidak menangis terharu ketika ALLAH SWT mempersatukan hamba yang sangat hina dina ini dengan Bidadari shalilhah yang hampir sempurna, yang Masya Allah diberikan kelebihan oleh ALLAH SWT yang sangat luar biasa. Seorang Tenaga Medis di salah satu Rumah sakit milik Negara di Kota Surabaya. juga seorang tendik (tenaga pendidik) di salah satu kampus ternama. Wanita yang dikaruniai kecerdasan yang luar biasa. Setelah lulus sarjana lalu selesai profesi medis langsung ambil pasca sarjana jurusan medis. 
Dan hal yang bagiku sangat ngeri, disela-sela kesibukan ternyata wanita itu juga seorang Hafidzah, Ustadzah muda yang dapat amanah di salah satu pondok Pesantren yang terletak di Kota Surabaya. Dan juga pembimbing kajian mahasiswi/pengajar ngaji di masjid kampus, dan kadang juga ngajar di sebuah masjid yang tidak asing bagi mahasiswa/mahasiswi yang suka datang kajian, masjid Al-Falah Kota Surabaya. 
Dan tanpa kita sadari ternyata perjodohan ini mengingatkan tradisi gojlokan lama perjodohan ideal dari almamater dua kampus ternama di negeri ini yang letaknya di Kota Surabaya. Unair (Universitas Airlangga) dan ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember). Yang satu jurusan medis, yang satu Teknik :D 
Mengingatkan pula kisah cinta sejati Prof. BJ Habibie & Ainun. :-D 


Sungguh rasa syukur yang tak terhingga, ternyata ALLAH SWT juga telah mengabulkan mimpi besarku yang telah kandas dulu. Ternyata mimpi itu tidak dikabulkan pada diriku. Mungkin karna aku tak mampu dan tak layak untuk menerima mimpi itu. Ternyata mimpi itu terkabulnya dititipkan lewat wanita yang diberi kelebihan luar biasa oleh ALLAH SWT yang dipilih untukku. 
Dulu aku pernah bermimpi setinggi langit untuk menjadi seorang Professor+Hafidz dan mengabdi pada negeri melalui jalur pendidikan. Yakni melalui Kampus ITS. Aku ingin menjadi seorang Guru Besar (Professor) di ITS. Professor di bidang Perencanaan Wilayah & Perdesaan pada jurusan Perencanaan Wilayah & Kota-ITS. Namun berjalannya waktu ku gantung impian setinggi langit itu karena suatu hal dan suatu waktu ternyata ALLAH SWT menggantikan dengan yang lain. 
Sungguh rasa syukur yang tak terhingga ternyata kamu (Bidadari) itu mengantongi step2 apa-apa yang ada dalam mimpiku. 
Sungguh rasa sangat bersyukur yang pada akhirnya ALLAH SWT amanahi amanah yang sangat luar biasa. Ternyata ALLAH SWT Menunjukkan kebesaran-Nya lagi, setelah aku berangan-angan panjang ternyata masih ada Bidadari sepertimu. Semoga aku bisa menjagamu, membahagiakanmu, memuliakannya, dst. 
Semoga diberikan kelancaran sampai hari H. 
Jadi Keluarga Sakinah, Mawaddah, Wa Rahmah, dan selalu diberkahi.... 
Dan semoga para jomblowan jomblowati segera dipertemukan dengann jodohnya.... 
Aamiin3x Ya Robbal’alamiin. 


#HappyEngagement
#KetikaDuluPernahBermimpiUntukMenjadiSeorangProffessor+HafidzAlQur’an
#DuniaHafidzHafidzah
#Unair&ITS
#IlmuTeknik&Medis
#PerjalananPemudaNdesoMenemukanCintaSejati
#www.barnosuud.com
#www.youtube.com/barnosuud

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here